Kehidupan

Cara menghasilkan uang dari blog

Selasa, 23 Desember 2014

Harusnya Aku Tak Boleh Menuliskan Ini Untuk Siapapun

Aku pernah membenturkan kepalaku ke benda yang keras dan itu sakit dan aku juga sering kali menghantam-hantamkan tanganku ke benda yang keras dan itu juga sangat sakit namun semua itu tak pernah cukup untuk meluapkan tentang semua hal yang menekanku dalam hidup ini. Mungkin semua orang bisa mengeluh dan menceritakan masalahnya pada siapapun, namun aku berbeda semua orang seakan selalu menjauhiku, terkadang aku merasa aku memang di lahirkan sepertihalnya tokoh kartun Kazekage Gara ataupun Uzumaki Naruto yang dalam kisahnya dimana kesendirian dan menderita selalu mengisi hidupnya. 

Mungkin aku tak boleh mengeluh dan memang dalam ajaran agamaku pun memang tidak dianjurkan untuk mengeluh akan setiap masalahnya, dan akupun jalankan itu dengan sepenuh hati, aku selalu berusaha tak pernah menceritakan masalahku pada siapapun di dunia ini, karna aku tau hanya perasaan sakit yang lebih yang akan aku dapatkan. Sehingga untuk mengeluhpun hanya percuma setiap keluhanku selalu seperti halnya hal yang tidak begitu penting bagi mereka. Bahkan selalu muncul niatan untuk mengurungkan disaat aku harus menceritakan masalahku pada mereka. Aku terlalu tertutup? Tidak. Aku pernah terbuka namun untuk apa jika hal yang sia-sia dan sakit hati yang aku dapatkan.


Aku tak pernah membenci mereka, bahkan aku menghargai mereka karna itu sudahlah hak mereka untuk menentukan setiap hal yang ada di hadapan mereka. Iya mungkin jika aku harus tidak boleh mengeluh ataupun menceritakan setiap masalahku kepada orang lain aku bisa bahkan sangat bisa namun yang harus ku tahu aku tak pernah bisa jika tidak boleh mengeluh pada diriku sendiri, sebab dialah satu-satunya yang setiap saat bersamaku dan aku tak bisa menyembunyikan apapun apalagi saat ku dapati aku dan kehidupanku yang terpuruk dan terus terpuruk.



Aku tak pernah tahu kenapa kini kehidupanku seberantakan ini.
Semua orang tidak boleh sembarang mendefinisikan ataupun mengecap sebab setiap orang berada dalam keadaan hidup yang berbeda.


Selanjutnya teman, sahabat.


Mungkin kini itu hanyalah sebuah musuh paling menakutkan bagiku yang selalu menyerang organ tubuh paling vital yakni hati.
Entah kenapa aku tak pernah tau banyak orang yang menjauhiku ataupun menghindariku entah secara sadar ataupun tidak sadar.


Aku tak pernah tahu salah apa, jika mereka mengejekku aku hanya diam, jika mereka membohongi dan menghianatiku aku tak pedulikan, dan aku sadar aku hanya orang sesaat bagi mereka yang selalu mereka tinggalkan ketika mereka mendapati seseorang teman yang lebih hebat ataupun spesial bagi mereka. Mungkin jika hanya satu dua itu hal yang biasa namun ini semuanya.
Mereka dengan mudahnya meninggalkanku meninggalkan janji dan ucapan mereka yang pernah mereka sampaikan kepadaku tanpa pernah menyadari sedikitpun tentang perasaanku.

Semua teman sama saja, penghianat, egois, namun aku bahagia karna terkadang mereka memelukku begitu terat sehingga pisau mereka tertancap lebih dalam di tubuhku, aku bahagia mungkin itulah yang terbaik.


Namun kini aku tak peduli lagi, tak pernah mengharapkan mereka lagi, hidup sendiripun tak masalah justru aku akan semakin kuat hatiku akan semakin keras begitupun juga tubuhku, mereka yang pergi biarkan pergi sangat tidak penting jika aku harus mengusiknya. Mungkin memang aku tak memerlukan lagi orang-orang seperti mereka, karna sendiripun aku bisa bahkan sangat bisa, selagi aku masih bisa melakukan kebaikan.


Hingga akhirnya aku hilang dan kembali kepada tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar