Kehidupan

Cara menghasilkan uang dari blog

Selasa, 23 Desember 2014

Daily 15 Allah Yang Maha Sempurna Dan Maha Kuasa

Bagiku Setiap Saatnya Hidup adalah Ujian, Ujian keimanan dan ketakwaan



     Entah mau memepercayainya atau tidak seperti inilah yang terjadi, Meskipun sudah lama berlalu, aku masih begitu mengingatnya. Sesungguhnya semua kebenaran hanyalah milik Allah SWT.

      Ini adalah pengalaman nyata hidupku sewaktu kelas 5 SD bersama saudaraku, Galih. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2006. Tepatnya pada saat pertengahan bulan Ramadhan. Saat itu aku dan saudaraku berencana pergi mencari ikan di kampung seberang di ujung timur lahan persawahan di desa kami untuk sekedar menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa. Jarak kampung kami menuju tempat kami mencari ikan cukup jauh hingga harus melewati lahan persawahan yang sangat luas dari ujung barat hingga ujung timur dan setelah itu harus berjalan melalui tepian rel kereta yang cukup jauh pula. Tentunya ditengah sinar matahari yang egitu terik.


      Suara kereta api sudah mulai terdengar menandakan kami telah dekat menuju rel kereta ketika aku lihat sebuah kereta api berwarna putih melintas di rel kereta api diujung persawahan yang berarti menandakan kami telah jauh melangkah dari ujung barat persawahan di kampung kami sana.



      Aku duduk beristirahat sambil membersihkan kaki dan telapak tanganku di sebuah aliran air kecil di pinggiran rel kereta sembari menunggu sebuah kereta api ekonomi yang lewat tepat di hadapan kami. Hingga akhirnya kami sampai di tempat tujuan kami. kulihat perumahan yang sudah mulai berjejer namun masih sedikit. Jika dua tahun lalu kami sering bermain disini tak ada satu rumahpun yang berdiri hanya hamparan sawah yang luas yang kini telah berubah.



      Suara adzan dzuhur terdengar lirih dari suatu masjid yang kami tak tahu di mana letaknya, Mungkin diperkampungan nan jauh disana karena disini memang hanya ada rel kereta dan lahan persawahan yang sangat luas. Matahari saat itu bersinar begitu terik membuat kami memutuskan untuk berteduh di balik pepohonan jagung dan singkong yang telah meninggi.
 


     Lalu tiba-tiba seseorang  tak dikenal datang menghampiri kami. Menanyakan banyak hal kepada kami, dia menceritakan bahwa dia datang dari jauh di timur sana dan di tengah bulan Ramadhan ini ia sedang mencari beberapa anak untuk diajarkan ilmu entah apa namanya yang intinya berkaitan dengan kesaktian.


      Orang ini sungguh misterius, karena biasanya jarang sekali kami menjumpai orang dewasa di tempat yang sepi seperti ini.
Entah percaya ataupun tidak percaya bagi kalian ini kejadian nyata yang aku alami. Orang tersebut terus menceritakan tentang hal yang tak bisa aku nalar dengan sangat serius seperti sama sekali tanpa kebohongan. 


     Saat ini dia bermaksud memberi ilmu kepada kami, seingatku ada beberapa ilmu yang dia ceritakan dan juga amalannya, ia akan mengajarkan jika kami bersedia bergabung dengannya. Setidaknya ada beberapa janji akan ilmu yang akan ia ajarkan yang sampai kini aku ingat diantaranya ilmu pukulan jarak jauh, melesat, meringankan tubuh, dan kekuatan-kekuatan lainnya yang aku lupa namun intinya seperti itu. 

     Aku tak begitu mempercayainya karna secara nalar aku tak pernah mengetahuinya di kehidupan nyata. Hingga aku memberanikan diri kepada orang itu untuk mencoba membuktikan kekuatannya jika memang benar memiliki, namun dia hanya berkata lirih bahwasanya kemampuannya tak bisa di gunakan kecuali hanya keadaan terdesak, karna jika sembarang menggunakan akan memunculkan kesombongan, hanya boleh di gunakan untuk menolong sesama itupun jika sangat mendesak.

      Lalu orang itu menyuruh kami mencari wadah yang terbuat dari plastik yang berisi air lalu sehelai daun singkong dan sedikit tanah halus, dan tisu. Orang itu menyuruh kami memasukan jari telunjuk kami ke wadah itu sambil menaburkan tanah halus yang kami cari. Keanehan terjadi saat ia mulai mengaduk air itu dan entah membaca apa air di wadah itu seketika berubah ke merah-merahan. Dia hanya memastikan tubuh kami masih bersih tanpa ada kekutan apapun yang pernah merasukinya.

     Perasaanku mulai tak enak, kami sebenarnya ingin cepat pergi karna takut namun kami merasa tidak enak jika meninggalkan orang begitu saja. Orang misterius itu kembali berbicara panjang lebar untuk meyakinkan kami, karna merasa sudah cukup lama kami ijin pulang untuk memikirkannya dan akan memberikan jawabanya jika kami kembali kesini.

      Di perjalanan pulang aku mengingat-ingat setiap perkataan yang ia sampaikan, dalam hati aku sedikit berfikir apa mungkin itu hanyalah ilmu susuk yang sesungguhnya tidak boleh bagi orang muslim, dan pikiran lain muncul dalam pikiranku.


 Apa mungkin dia sedang mencari tumbal?

Tepat di pertengahan bulan Ramadhan ini, karna kami sebenarnya tau tempat ini cukup angker.
Namun aku tahu, Allahlah satu-satunya dzat yang maha sempurna dan maha kuasa. Sang khalik yang menciptakan segala kekuatan yang ada di dunia beserta isinya. Tak ada kekuatan lain selain datang dari Allah S.W.T dan juga hanya ada satu keajaiban di dunia ini dan itu tak lain hanya datang dari Allah.


      Sekarang aku tahu mungkin inilah salah satu rintangan hidup atau mungkin ujian keimanan bagiku karena jika tidak di dasari hati yang beriman kita mungkin bisa saja goyah terombang ambing arus kuat kehidupan. Hingga kita salah melangkah, berbelok ke arah yang tidak benar.


      Setelah itu kami mempercepat langkah kami pulang meninggalkan tempat itu, dan mungkin selamanya tak akan pernah lagi kembali ke tempat itu, dan pergi dari cerita kami di hari itu.
Sampai sekarang saat aku mulai dewasa aku masih menyimpan baik-baik kisah masa kecilku ini, tak pernah sedikitpun ku ceritakan kepada orang lain, sampai akhirnya kisah ini sempat aku tulis. Tanpa ada maksud mengkhayal atau menjelek-jelekan ini adalah bagian kisah yang aku alami, percaya atau tidak, iyu hak masing-masing dari kalian.


Semoga kalian para pembaca dimanapun anda berada bisa mengambil hikmah dari semua ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar