Sahabat Dunia Akhirat..
Wahai engkau sahabat,
Ingatlah kita pernah melewati masa
Masa dimana kita banyak menghabiskan waktu untuk belajar mengaji bersama
Mendengarkan indahnya lantunan sholawat..
Ketika Ramadhan datang
Kita begitu bahagia menyambutnya
Bersama mengisi buku catatan kegiatan Bulan Ramadhan
Wahai sahabat,
Jika kelak suatu saat nanti kau tak lagi menemukan diriku di surga
Tolong sampaikan kepada Allah SWT yah
Kalau waktu kita didunia
Kita pernah mengaji dan sholat bersama..
Datangnya bulan suci Ramadhan setidaknya dapat lebih meningkatkan iman
dan taqwa kita sebagai seorang muslim. Di bulan suci inilah saat
yang paling tepat untuk kita manfaatkan sebagai jalan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Aku sangat menyukai bulan Ramadhan, ketika bulan ini datang entah kenapa perasaanku menjadi tenang dan hatiku menjadi tentram.
Sehabis berbuka puasa Vian telah menunggu di depan rumahku untuk shalat
tarawih bersama di masjid. Seperti kebiasaan anak-anak lainnya di kampung
sini kami selalu datang lebih awal untuk berkumpul dengan teman yang lain
untuk menikmati makanan khas bulan ramadhan yang ada di daerah kami yakni
kolak dan keraca.
Adzan isya telah berkumandang kami berhamburan
menuju tempat wudlu untuk menyucikan tubuh dan bergegas merapatkan shaf
dan melaksanakan shalat isya berjamaah. Tak terasa 20 rokaat shalat
tarawih dan 3 rokaat shalat witir di lalui. Seusai tahlil kami
berhamburan keluar menuju serambi masjid untuk mengambil jaburan (Jajanan Bulan Ramadhan) yang
memang biasa dilakukan di masjid-masjid dan mushala di daerah kami setelah
selesai salat tarawih.
Keesokan harinya sehabis sahur tepatnya
sebelum imsyak kembali lagi Vian telah menunggu di depan rumahku sambil membawa buku
catatan kegiatan bulan ramadhan yang di bagikan dari sekolah untuk mencatat
kegiatan-kegiatan dan materi pengajian ataupun kuliah subuh selama bulan
ramadhan ini. Intinya buku tersebut adalah untuk mempermudah kita untuk meningkatkan ibadah dan tidak meninggalkannya selama bulan ramadhan, karena didalam uku itu juga berisi banyak doa-doa yang sangat bermanfaat. Meskipun aku dapati banyak teman lain yang tak pernah mengisi hanya karena alasan tidak dikumpulkan, tapi aku tak pernah memeperdulikan itu. Aku hanya niat beriadah karena Allah SWT.
Kami selalu datang lebih awal ke masjid dan meluangkan
waktu untuk mengisi buku catatan kami, tak memperdulikan teman yang lain
yang biasanya datang lebih awal sembari bermain-main dan berlari-lari di
halaman masjid.
Mentaripun telah menampakan sinarnya menandakan
kuliah shubuh / pengajian shubuh telah usai, banyak teman-teman kami yang
tertidur karna mengantuk, banyak juga yang langsung pergi setelah shalat
shubuh usai untuk berjalan-jalan ke rel kereta dan juga bermain petasan
yang menurut kami sangat membosankan.
Sebelum penceramah pergi kami
berdua selalu bergegas menghampiri beliau untuk meminta tanda tangan
pada buku catatan kegiatan bulan ramadhan kami beserta materi pengajian
yang telah kami rangkum. Setelah itu kami berdua biasanya langsung pulang
kerumah masing-masing untuk mandi dan bersegera untuk berangkat ke
sekolah lebih awal entah untuk berjalan jalan ataupun menghayati
sejuknya pagi hari,.
Sepulang sekolah banyak kegiatan yang kami lakukan. Sama dengan kebiasaan anak laki-laki pada umumnya yang selalu belajar
hanya kalau ada PR saja. Mungkin tidak semua, tapi tak dapat ku pungkiri kami juga kurang lebih
seperti itu, biasanya sepulang sekolah kami menghabiskan waktu untuk
bermain PS ataupun komputer di rumah Vian. kalau jenuh biasanya kami membeli
komponen untuk memodifikasi mobil-mobilan tamiya dari uang saku kami yang sengaja tidak
kami gunakan, dan jika bosan lagi biasanya kami pergi kerumah teman lain
entah untuk pergi ke sungai, sawah atau hal-hal lain yang berkaitan
dengan alam luar.
Ya kurang lebih seperti itulah keseharian kami
entah membosankan entah menyenangkan itulah yang selalu kami lakukan untuk
menghabiskan waktu, menyambut hari berganti kala ramadhan telah datang. Kini ketika waktu berlalu semuanya semakin berbeda, karena pada dasarnya semua yang aku alami mengajarkanku akan kehidupanku yang selanjutnya.
Sebuah pelajaran berharga yan tak pernah terulang.
Seiring perkembangan usia hal-hal yang aku alami selama bulan Ramadhan terus berbeda dan semakin bermakna, yang mungkin insyallah akan aku tuliskan dalam tulisanku yang selanjutnya, Ini adalah Ramadhanku ketika masih di Sekolah Dasar, Tentang belajar mengaji dan Catatan Bulan Ramadhan. Bagaimana dengan Ramadhan kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar