Sebuah
cerpen pertamaku yang aku ambil dari kisah nyata seseorang yang terjadi pada
awal tahun 2012 lalu.
Kamu tahu engga betapa berharganya janji? Apalagi
jika kamu sangat mendambakannya pasti sangat indah yah, menanti janji itu tertepati.
Mungkin itulah sedikit kisah yang pernah aku alami sebut saja aku Nando aku
seorang pelajar kelas 10 Teknik Electro di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
favorit di kotaku.
Aku sangat menyukai gitar karna meskipun hanya
mempunyai 6 senar namun dapat menjadikan ribuan nada yang indah yang senantiasa
menemani hari-hariku selama ini.
Sampai saat ini aku belum mengenal cinta apalagi
pacaran mungkin karna pribadiku yang pendiam, namun di balik sifat pendiamku
aku adalah anak yang aktif dalam organisasi entah dalam masyarakat ataupun
sekolah.
Seiring berjalannya waktu kehidupanku pun mulai
berubah, moment itu terjadi ketika aku mulai berkenalan dengan seorang gadis
bernama Andin yang ternyata adik kelasku dulu di SMP, dialah teman di dunia
semuku karena meskipun sempat satu sekolah kami belum sempat mengenal apalagi
bertemu. Hari-hari kami lalui dengan saling berbalas SMS dari perkenalan kami
di facebook.
Singkat cerita hari itu Selasa 27 Desember 2011 ada
sebuah acara bakti sosial di kecamatanku yang kebetulan sama dengan Andin. Aku
berharap itu jadi moment pertama pertemuanku dengan Andin.
Esoknya acara bakti sosial itu pun dimulai hingga
suatu ketika aku melihat seorang anak perempuan yang memakai pakaian olahraga yang
sama dengan pakaian olahraga sekolah Andin. Tiba-tiba dalam benakku muncul
perasaan kalau anak itu adalah Andin saat aku ketahui dia berasal dari daerah yang
sama dengan Andin. Karena memang jarang ada teman di daerahnya yang bersekolah
di sekolah yang sama dengan Andin.
Namun apa yang aku duga salah, ketika Andin
mengabarkan bahwa dirinya sedang berada diluar kota, dan setelah aku sebutkan
ciri-ciri tentang anak itu kepada Andin ternyata dia adalah Selly teman satu
sekolah sekaligus tinggal satu kompleks dengannya.
Entah kenapa timbul keinginan dalam diriku untuk
sedikit mengenal Selly dengan meminta nomer handphone melalui Andin, namun
Selly menolaknya dia tak mau memberikan nomer handphonenya kepadaku, akupun tak
memaksa dan segera melupakannya.
Hari-hari berlalu aku dan Andin yang hanya sekedar
teman biasapun kini semakin mulai menjauh apalagi saat aku mengetahui dia telah
memiliki kekasih.
Dua bulan pun berlalu, aku sudah membuka lembaran
kehidupan baruku, namun sesuatu yang tidak terduga terjadi. Tiba-tiba Andin
memberikan nomer handphone Selly melalui pesan singkatnya.
Aku yang benar-benar telah lupa tentang Selly pun
akhirnya berkenalan dengan Selly. Aku tidak menyangka Selly yang dulu menolak
memberikan nomer handphonenya justru menyambut begitu baik perkenalan kami
hingga akhirnya kami dekat, aku yang sebelumnya tak pernah dekat dengan wanita
mulai tersentuh ketika Selly menyatakan bahwasannya dia tertarik padaku juga
menyayangiku.
Hari terus berganti aku dan Selly semakin dekat saja
hingga suatu ketika kami membuat janji untuk pergi berdua ke suatu tempat yang
begitu indah nan sejuk. Disitu kami bercerita tentang kebersamaan kami dan juga
janji untuk selalu bersama saat aku mengatakan bahwasanya beberapa bulan lagi
aku harus pindah ke kota lain yang juga belum begitu aku ketahui, aku merasa
tenang saat Selly berjanji untuk tetap ada untukku dan menunggu dimanapun kelak
aku berada hingga bertemu kembali. Dia juga mengatakan bahwasanya besok tidak
bisa lagi saling kontak melalui handphone karna handphonenya rusak saat ini dia
meminjam handphone temannya dan nanti malam harus di kembalikan. Malamnya
sebelum ia mengembalikan handphone aku meminta untuk mengubah status hubungan facebooknya
dengan facebookku menjadi berpacaran.
Aku sebenarnya cukup ragu dan tidak yakin namun aku
tetap menunggu dia mengkonfirmasi status hubungan kami.
Satu haripun berlalu, dua hari berlalu, satu minggu,
dua minggu aku tetap menunggu, hingga 3 minggu aku tetap menunggu namun tak ada
tanda-tanda facebooknya di buka apalagi mengkonfirmasi status hubungan yang aku
kirimkan, aku mencoba menghubunginya tapi juga tidak bisa. Hampir satu bulan
aku menunggu hingga kudapati dia sudah berpacaran dan menjalin hubungan serius
dengan orang lain, dan yang qku tahu ada kabar bahwa akun facebooknya keblokir
sekitar satu bulan yang lalu.
Oh tidak, kisah apa ini ? Betapa bodohnya aku bisa
di bodohi oleh perempuan?
Aku tak pernah tau sampai kapan aku menanti akan
sebuah janji, namun jika itu hanya terlewat begitu saja, aku mengerti.
Dua tahun berlalu, cerita kembali berlanjut. Kebodohanku sepertinya juga berlanjut. Sepertihalnya tupai, aku harus dua kali jatuh di lubang yang sama.
Sudah lama Selly berpisah dengan mantan kekasihnya, Dia berubah drastis menjadikan orang yang sangat perhatian dan sangat peduli kepadaku. Entah apa yang aku pikirkan aku bersedia menerima kehadirannya kembali.
Aku merasa dia sudah bukan seperti yang dulu, dia terkesan lebih dewasa dan religius. Akhirnya kami menjalin hubungan kembali.
Selama 6 bulan pertama tak ada sedikitpun masalah, kami masih saling mengerti dan saling mengalah jika ada sedikit perdebatan yang terjadi. Sehingga selama setengah tahun hubungan terasa semakin baik.
Dibulan ketujuh keanehan mulai terjadi. Selly semakin sibuk. SMSku jarang dibalas, Dan komunikasi semakin buruk diantara kami. Bahkan di suatu siang kami secara tidak sengaja berpapasan dengan waktu dan tempat yang tidak pernah ia inginkan. Aku dapati dia sedang berboncengan mesra dengan seorang lelaki lalu diikuti oleh teman-teman lainnya yang juga saling berboncengan berpapasan tepat dihadapanku.
Sungguh aku tak cemburu sama sekali. Aku bukan tipe lelaki yang tidak mau menerima setiap penjelasan wanitanya ataupun mungkin lelaki yang cepat berubah pikiran. Sungguh aku sangat tidak seperti itu. Karena aku dapati di ponsel jadulku ada 6 Panggilan tidak terjawab dan 3 pesan masuk darinya.
Aku menerima penjelasannya dan menganggap kejadian itu tak pernah terjadi. Namun sudah terlanjur mengingatkanku kembali akan kenangan lama. Membuat diriku benar-benar sudah tidak yakin dengannya. Dengan sangat cepat perasaanku sudah hilang kepadanya. Hubungan baik selama 6 bulan seolah sirna.
Aku sudah tidak percaya lagi, firasatku sudah buruk. Kebetulan Andin masih berhubungan baik denganku. Aku meminta tolong kepadanya untuk mengawasinya. Mereka satu kelas dan aku rasa itu akan mudah. Dan memang benar cukup minggu saja aku mendapatkan foto Selly berdua dengan seorang perempuan di warnet haha
Aku juga sempat beberapa kali mendapati dirinya pulang sekolah bersama dengan seorang lelaki teman satu sekolahnya. Jika kalian berfikir aku akan marah itu salah. Aku tidak pernah membatasinya tetapi karena kebebasan itu mungkin menjadikan dia terlalu bahagia. Aku diam saja dan tak pernah meminta penjelasan karena jika harus aku lakukan itu sama saja membuang energiku karena aku sudah tau jawaban darinya yakni pengelakan.
Sampai saat ini yang dia tau hubungan kami baik-baik saja karena aku bersikap seperti biasa kepadanya dan tak ada yang berubah. Masih dengan candaan dan tak ada sedikitpun rasa salah darinya. Aku rasa dia cocok untuk menjadi bintang telenovela. Dan Bulan ketujuh berakhir dengan kamuflasenya.
Dibulan kedelapan aku sudah tidak bisa menunda lagi. Waktu kepindahanku semakin dekat. Aku kirimkan foto-foto dan semua kebahagiaannya dengan lelaki lain yang aku kumpulkan. Aku tak memberikan keterangan ataupun pesan apapun. Aku rasa dia tersenyum dan tertawa. Tapi salah seorang teman kelasnya yang aku kenal mengatakan kepadaku bahwasanya hampir setiap hari dia tiba-tiba menangis di kelas. Haha ternyata ramalanku salah.
Setelah itu, dia seolah terus menghubungiku. Namun aku tak pernah sedikitpun menanggapinya.
Aku terus menghindarinya. Dia selalu mencari dan mencariku. Bahkan beberapa kali aku hampir dijebak oleh teman-temannya dengan berbagai cara untuk bertemu dengannya. Namun aku tak sebodoh itu wkw
Waktupun berlalu sesuai rencana aku tak pernah bertemunya kembali, bahkan untuk perpisahan. Dalam keheningan aku memotong kartu perdanaku mengunakan gunting hingga nomor tersebut sudah tidak bisa dipakai lagi. Aku ingin cepat melupakannya. Kesalahanku, Kekhilafanku.
Dua tahun berlalu, cerita kembali berlanjut. Kebodohanku sepertinya juga berlanjut. Sepertihalnya tupai, aku harus dua kali jatuh di lubang yang sama.
Sudah lama Selly berpisah dengan mantan kekasihnya, Dia berubah drastis menjadikan orang yang sangat perhatian dan sangat peduli kepadaku. Entah apa yang aku pikirkan aku bersedia menerima kehadirannya kembali.
Aku merasa dia sudah bukan seperti yang dulu, dia terkesan lebih dewasa dan religius. Akhirnya kami menjalin hubungan kembali.
Selama 6 bulan pertama tak ada sedikitpun masalah, kami masih saling mengerti dan saling mengalah jika ada sedikit perdebatan yang terjadi. Sehingga selama setengah tahun hubungan terasa semakin baik.
Dibulan ketujuh keanehan mulai terjadi. Selly semakin sibuk. SMSku jarang dibalas, Dan komunikasi semakin buruk diantara kami. Bahkan di suatu siang kami secara tidak sengaja berpapasan dengan waktu dan tempat yang tidak pernah ia inginkan. Aku dapati dia sedang berboncengan mesra dengan seorang lelaki lalu diikuti oleh teman-teman lainnya yang juga saling berboncengan berpapasan tepat dihadapanku.
Sungguh aku tak cemburu sama sekali. Aku bukan tipe lelaki yang tidak mau menerima setiap penjelasan wanitanya ataupun mungkin lelaki yang cepat berubah pikiran. Sungguh aku sangat tidak seperti itu. Karena aku dapati di ponsel jadulku ada 6 Panggilan tidak terjawab dan 3 pesan masuk darinya.
Aku menerima penjelasannya dan menganggap kejadian itu tak pernah terjadi. Namun sudah terlanjur mengingatkanku kembali akan kenangan lama. Membuat diriku benar-benar sudah tidak yakin dengannya. Dengan sangat cepat perasaanku sudah hilang kepadanya. Hubungan baik selama 6 bulan seolah sirna.
Aku sudah tidak percaya lagi, firasatku sudah buruk. Kebetulan Andin masih berhubungan baik denganku. Aku meminta tolong kepadanya untuk mengawasinya. Mereka satu kelas dan aku rasa itu akan mudah. Dan memang benar cukup minggu saja aku mendapatkan foto Selly berdua dengan seorang perempuan di warnet haha
Aku juga sempat beberapa kali mendapati dirinya pulang sekolah bersama dengan seorang lelaki teman satu sekolahnya. Jika kalian berfikir aku akan marah itu salah. Aku tidak pernah membatasinya tetapi karena kebebasan itu mungkin menjadikan dia terlalu bahagia. Aku diam saja dan tak pernah meminta penjelasan karena jika harus aku lakukan itu sama saja membuang energiku karena aku sudah tau jawaban darinya yakni pengelakan.
Sampai saat ini yang dia tau hubungan kami baik-baik saja karena aku bersikap seperti biasa kepadanya dan tak ada yang berubah. Masih dengan candaan dan tak ada sedikitpun rasa salah darinya. Aku rasa dia cocok untuk menjadi bintang telenovela. Dan Bulan ketujuh berakhir dengan kamuflasenya.
Dibulan kedelapan aku sudah tidak bisa menunda lagi. Waktu kepindahanku semakin dekat. Aku kirimkan foto-foto dan semua kebahagiaannya dengan lelaki lain yang aku kumpulkan. Aku tak memberikan keterangan ataupun pesan apapun. Aku rasa dia tersenyum dan tertawa. Tapi salah seorang teman kelasnya yang aku kenal mengatakan kepadaku bahwasanya hampir setiap hari dia tiba-tiba menangis di kelas. Haha ternyata ramalanku salah.
Setelah itu, dia seolah terus menghubungiku. Namun aku tak pernah sedikitpun menanggapinya.
Aku terus menghindarinya. Dia selalu mencari dan mencariku. Bahkan beberapa kali aku hampir dijebak oleh teman-temannya dengan berbagai cara untuk bertemu dengannya. Namun aku tak sebodoh itu wkw
Waktupun berlalu sesuai rencana aku tak pernah bertemunya kembali, bahkan untuk perpisahan. Dalam keheningan aku memotong kartu perdanaku mengunakan gunting hingga nomor tersebut sudah tidak bisa dipakai lagi. Aku ingin cepat melupakannya. Kesalahanku, Kekhilafanku.
Hingga saat itupun tiba saat dimana aku harus
melupakan semuanya.
Udara gelap masih menyelimuti tiap sudut kota,
embun-embun yang menetes menandakan waktu telah pagi. Kelap kelip lampu yang
masih padam di tengah penduduk kampung yang masih terlelap, aku bergegas menuju
stasiun, menunggu kereta api ekonomi jurusan Surabaya yang akan berangkat 15
menit lagi.
Aku segera menutup pintu gerbang kereta ketika aku
telah memasukinya, menutup ceritaku tentang Selly, dan akupun bergegas pergi,
pergi dari kisahnya dan pergi meninggalkan hidupnya.
Janganlah terjebak cinta monyet, atau kamu akan seperti monyet. Rasa cinta itu datang dari Allah. Dan sesungguhnya Allah SWT lah yang selalu ada untukmu. Satu-satunya yang harus kamu cintai lebih dari apapun. Janganlah layu sebelum berkembang. Buat apa menjalin cinta jika tidak berintegrasi kepada pernikahan. Karena pacaran itu hanya ada setelah nikah. Sementara kamupun tak pernah tau dengan siapa akan berjodoh apakah seseorang ataupun kematian. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan dihindarkan dari hal-hal yang mendekati zina.
Janganlah terjebak cinta monyet, atau kamu akan seperti monyet. Rasa cinta itu datang dari Allah. Dan sesungguhnya Allah SWT lah yang selalu ada untukmu. Satu-satunya yang harus kamu cintai lebih dari apapun. Janganlah layu sebelum berkembang. Buat apa menjalin cinta jika tidak berintegrasi kepada pernikahan. Karena pacaran itu hanya ada setelah nikah. Sementara kamupun tak pernah tau dengan siapa akan berjodoh apakah seseorang ataupun kematian. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan dihindarkan dari hal-hal yang mendekati zina.