Purwokerto, 10 huruf namun berjuta ceria. Sebuah kota dimana aku tumbuh dan di besarkan. Banyak orang di tempat tersebut berkata, “Bahagia itu sederhana”. Sebuah frase dimana untuk bahagia kita tidak butuh adanya mall mewah. Meski pada kenyataannya tepatnya hampir 4 tahun ketika aku telah meninggalkan kota tersebut, terpampanglah Rita Supermall yang megah menjulang ditengah-tengah ataupun pusat kota kecil tersebut yang sekaligus mengubah trending story dari quotes yang cukup boomming kala itu yakni Purwokerto, kota kecil sejuta cerita menjadi foto selfie ataupun candid dengan latar lingkungan Rita Supermall sebagai backgroundnya.
Meskipun cukup tenar dan sangat hitz aku tidak begitu berminat ke mall tersebut bukan karena sudah bosan dengan hal seperti itu di Jakarta ataupun Cilegon, tapi jujur aku begitu malas keluar rumah jika memang tidak ada hal yang begitu penting ataupun mendesak.
Tapi sebenarnya pada kesempatan ini aku tidak akan membahas terlalu banyak tentang itu. Aku hanya akan sedikit mengenang tentang hal-hal sederhana yang pernah terjadi antara diriku dengan kota itu dimasa lalu.
Sambil menikmati hidangan es cokelat yang aku pesan di salah satu café yang tidak pernah aku kenal sebelumnya selama aku bersekolah dan tinggal di kota Purwokerto.
Wkwk.taukah kamu tenang 4 huruf tersebut? Aku sedang tidak tersenyum apalagi tertawa. Wkwk adalah nama dari caf tersebut. WKWK aku tak tahu apa maksud dari nama itu tapi siapapun yang pertama merancanakan dan memiliki ide untuk memakai nama itu dengan seluruh jiwa dan raga aku begitu mengapresiasinya.
Karena menurutku itu adalah nama yang anti mainstream dan jauh dari kesan norak sekaligus unik. Bukan karena itu adalah 4 kata ketika aku berpura-pura bahagia saat menulis chat dan aku mendapati balasan yang sangat membosankan bagiku.
Aku pandangi jalanan kota itu dari dalam café hingga tanpa sadar rintikan air dari langit turun dengan derasnya. Hujan yang turun sore itu memudahkanku untuk mengingat kenangan demi kenangan yang seakan kembali muncul bersama rinikan air yang turun dari langit itu. Entah aku begitu menyukai suasana ini, Hujan dingin dan sejuk. Sekaligus untuk perpisahan lagi karena esok aku harus memacu motorku 505km ke ujung barat pulau jawa yakni kota Cilegon.
Bayangan-bayangan yang telah lama menghilangpun kini seolah muncul kembali. Tentang roda mas,Gramedia,Kebondalem tempat dimana banyak aku habiskan waktuku kala putih abu-abu. Ataupun daerah karanglewas tempatku biasa nngkrong bersama teman-temanku setelah pulang SMP. Terlalu banyak jika harus aku ceritakan. Dan sungguh aku rindu, aku sadari semua telah banyak berubah, orang-orangnya juga sudah berbeda. Kadang ketika aku berada di kota ini aku selalu merasa ada yang hilang. Aku selalu seperti merasa mencari sesuatu. Entah seseorang ataupun suatu tempat. Entahlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar