Kehidupan

Cara menghasilkan uang dari blog

Kamis, 06 Maret 2014

Sedikit Cerita Dari Ujung Perkampungan



MISTERI DARI UJUNG PERKAMPUNGAN





 
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang sebuah tempat yg temen2 mungkin belum pernah ngunjungin atau bahkan belum pernah tau.
Tempat nya cukup asikk, tapi cukup nyeremin juga sih..

Tempat itu adalah kedung bunder sampai saat ini gue ga pernah tau kenapa dinamain seperti itu, menurut taksiran gue sih karena ditempat tersebut itu di kelilingin oleh tebing2 yg cukup curam sehingga oleh masyarakat sekitar sering menyebutnya ‘kedung’
Kalau untuk bunder itu sebuah kata bahasa jawa yg artinya bulat /lingkaran..
Konon pada saat dahulu dibawah tebing2 curam tersebut terdapat sungai yg seakan akan melingkar, namun selang berjalannya waktu dan seiring terjadinya longsor ditempat tersebut karena saat hujan turun biasanya aliran air sangat deras dan bukan tidak mungkin lagi bisa terjadi longsor sampai berkali2, sehingga keadaan atau kondisi di tempat itu sangat mudah berubah dalam waktu yg cukup singkat..
Kedung bunder sendiri terlatak di tengah2 lahan persawahan luas antara Desa Pasir Wetan, Karanglewas dengan Perumahan Pasir Indah.
Sebagai sebuah tempat yg terpelosok dan sangat sulit di jangkau, hampir setiap hari jarang sekali ada org yg berada ataupun sekedar melewati tempat ini, karena letak dari desa cukup, selain harus melewati lahan persawahan yg sangat luas juga harus melewati pemakaman tua dan perkebunan yg sudah tidak dirawat lagi oleh masyarakat sehingga meninggalkan kesan mistery.
Yg berbahaya dari tempat ini adalah curam2 kedungnya yg sangat tinggi dan tanpa pembatas dengan sungai di bawahnya, selain jalannya yg cukup licin tanah di ujung tebing juga sangat mudah gugur kebawah sehingga jika tidak berhati2 reiko jatuh kebawah pun bukan hal yg tidak mungkin lagi.

Oya kawan, hampir lupa..
Saat kita mencoba turun perlahan ke permukaan sungai tersebut, melalui puing2 sisa longsoran tebing tak terlalu curam dan tidak berbahaya, akan terlihat sebuah tempat seperti rong (gorong-gorong) buatan yg sudah cukup tua, sampe sekarang gue ga tau gimana asal usul tempat itu.. kalo dilihat2 menurut penafsiran gue sih itu tempat sisa2 peninggalan jaman penjajahan Belanda dulu..
sayang banget waktu itu ga sempet ke ambil gambarnya.
 
Sampai saat ini tempat tersebut masih sepi, entah kenapa masyarakat enggan mengurus ataupun setidaknya merawat tempat itu, tapi mungkin karena jauh dan susah di jangkau deh.. jangan mikir yg lain2,

2 komentar: